Akhir - akhir ini serangan hama tikus merajalela di Desa Klempun, Khususnya lahan pertanian wilayah Dusun Klempun. sehingga membuat para petani menjadi gelisah. Serangan hama tikus ini diakibatkan karena terjadi ledakan populasi tikus yang tidak terkendali. Ledakan populasi tikus adalah bukti nyata bahwa hewan pemangsa tikus telah berada pada posisi langka, contohnya hewan ular dan burung hantu yang makin sulit ditemukan di areal lahan pertanian. Kelangkaan musuh alami (predator) tikus tersebut disebabkan oleh kebiasaan (perilaku) masyarakat kita yang gemar atau iseng membunuh dan memburu ular dan burung hantu tersebut untuk dijadikan peliharaan atau bahkan makanan.
Mencermati dampak resiko yang diakibatkan ledakan populasi hama tikus bagi petani, maka pada tanggal 3 Januari 2025 Dinas Pertanian Kabupaten Bojonegoro memberi Penyuluhan serta memberi Bantuan Racun Tikus (Rodentisida) untuk meminimalisir perkembangangbiakan Hama Tikus di Desa Klempun Kecamatan Ngraho Kabupaten Bojonegoro.
Bersama kelompok tani dan perwakilan perangkat Desa Klempun, Anggota BPD, serta dibantu dari KKN UNUGIRI Kelompok 25 Kab. Bojonegoro, melakukan penaburan umpan dilahan pertanian dalam upaya pengendalian Hama Tikus.
Rodentisida yang digunakan adalah antikoagulan berbentuk tepung berwarna biru untuk mengendalikan tikus (Rattus argentiventer) dan (Rattus tiomanicus) dengan cara di campur dengan umpan. Bahan aktif : Kumatetralil 0,75%. Racun berbentuk powder ini memiliki kemampuan membunuh tikus lebih lambat. Tikus akan mati dilokasi yang jauh dari umpan sehingga tikus lain tidak dapat mengidentifikasi bahaya rodentisida yang mengancam mereka. Anda mungkin tidak melihat tikus mati sampai 1 – 2 hari setelah aplikasi, tetapi efeknya jauh lebih besar, dengan Racun Bahan aktif Kumatetralil, lebih banyak tikus yang memakan umpan dan lebih banyak yang mati pada akhirnya, sehingga pengendalian populasi tikus lebih baik dan tingkat kerusakan tanaman akan jauh lebih rendah.